RSS

Arsip Tag: Film Indonesia 2019

[review] Mantan Manten (2019)

Oke, entah kenapa, akhir-akhir ini hasrat buat nonton di bioskop lagi tinggi-tingginya. Nggak jarang (terutama weekend) memutuskan untuk marathon nonton, bahkan sampai tiga film sekaligus dalam sehari.. 😀

Setelah hari Sabtu kemaren aku (ketiduran) nonton SHAZAM, hari ini aku nonton film Indonesia yang berjudul MANTAN MANTEN. Awalnya aku emang nggak terlalu excited nonton film yang dirilis tanggal 4 April 2019 kemarin ini. Well, setidaknya nggak se-excited waktu mau nonton CRITICAL ELEVEN ataupun ANTOLOGI RASA. Tapi emang ya, yang namanya Social Media itu sungguh dahsyat. Tiba-tiba aja aku pengen banget nonton film ini, bukan karena film ini dimainin sama Atiqah Hasiholan dan Arifin Putra, tapi karena aku liat di IG Story dua orang temen yang bilang kalau film ini layak ditonton.

Sebenernya bukannya skeptis ya, tapi pas liat jumlah layar yang nayangin film ini nggak sebanding sama layar yang nayangin SHAZAM, PET SEMATARY, ataupun DUMBO, rada-rada mikir juga sih. Film baru dirilis tanggal 4 April 2019, tapi tanggal 6 April 2019 udah harus “rela” berbagi layar sama film-film lain. Sayang sekali sebenernya. Bahkan, di CGV AEON Mall Jakarta Garden City, film ini cuma tayang dua show hari ini, jam 11.25 & 20.05.

Oke, rada kepanjangan sih prolognya. Hahaha. Langsung aja deh.

Mantan Manten

Foto diambil dari: https://www.21cineplex.com

Jadi, Gaes, film MANTAN MANTEN ini sebenernya bukan film drama percintaan yang bakal bikin penontonnya bilang, “Ahh, so sweet” atau bikin cewek-cewek pada klepek-klepek macem film DILAN. Trust me, jangan “tertipu” sama posternya yang dominan warna pink. Film MANTAN MANTEN ini menceritakan tentang kehidupan pasangan kekasih Surya (Arifin Putra) dan Yasnina (Atiqah Hasiholan). Di awal-awal film, penonton udah disuguhkan dengan scene pelamaran Surya ke Yasnina, lengkap dengan kegugupan Surya pas mau ngelamar, yang mungkin emang sering terjadi di kehidupan nyata.

Semuanya berjalan dengan menyenangkan dan mulus, sampai pada akhirnya Yasnina tersandung kasus yang melibatkan ayahnya Surya, Iskandar (Tyo Pakusodewo), yang pada akhirnya membuat Yasnina kehilangan segalanya; harta, karir, bahkan pertunangannya dengan Surya pun pada akhirnya juga dipertaruhkan.

Konflik yang dibangun di dalam film ini memang tidak terlalu kuat, tapi aku kasih dua jempol buat chemistry antara Atiqah Hasiholan sama Tutie Kirana (sebagai pemeran Marjanti, seorang paes manten di Tawangmangu). Keduanya bermain dengan begitu apiknya. Siapa itu Marjanti? Plot selengkapnya bisa dibaca di sini ya.

Dan seperti yang kubilang sebelumnya tadi, jangan tertipu sama posternya yang dominan warna pink. Film ini bukan tentang film drama yang penuh bunga-bunga ataupun yang berakhir bahagia seperti kebanyakan film romantis lainnya. Justru, film ini lebih menitikberatkan pada keikhlasan untuk melepas orang yang disayang.

Salah satu adegan yang paling kusuka dari film ini adalah ketika Marjanti berkata, “Cerita orang itu beda-beda. Jangan memakai pengalaman satu orang untuk membandingkan dengan diri sendiri. Nanti kita jadi susah bersyukur.” Buatku, kalimat ini sungguh-sungguh dalem dan mak jleb.

Mood penonton kaya emang sengaja dibikin naik turun di film ini. Ada lucunya gara-gara Si Dodit (berperan sebagai Darto), ada sedihnya, scene yang agak absurd juga ada, dan yang bikin mewek pun juga nggak cuman satu scene doang. Hahaha.

Salah satu scene yang bikin “nahan napas” biar nggak sesenggukan tu pas Budhe Marjanti bilang, “Duh, Gusti, nyuwun ngapuro.” Hati tu langsung berasa nyesss, berasa langsung keinget dosa sendiri. Wkekeke. Scene ini emang nggak lama, tapi efeknya cukup dalem.

Dan endingnya, duh, emang bener sih kata Mbak Audian Laili di sini, senyum ikhlas Atiqah bikin ambyar byar byar. Untungnya yang bikin ambyar ini bukan scene yang di ending banget, jadi pas lampu studio udah nyala lagi mungkin nggak gitu keliatan sembab matanya. Hahaha.

Btw, sebagai orang Jawa, aku sangat-sangat terkesan dengan film ini. Kenapa? Karena film MANTAN MANTEN ini dibumbui dengan unsur budaya Jawa yang cukup kental, terutama adat dan tradisi pernikahan Jawa. Pas nonton tu sempet terbersit (sedikit) keinginan buat cepetan nikah. Hahaha. Penyebabnya adalah ketika ada salah satu tokoh yang sempat mengurungkan niat dan pengen membatalkan pernikahannya karena khawatir dengan apa yang akan ia dan suaminya hadapi setelah menikah nanti. Dan dengan “anggunnya” tokoh Yasnina bisa meyakinkan dia untuk tetap melangsungkan pernikahannya. Emang bener kata Budhe Marjanti, “Semua masalah selalu ada jalan keluarnya”.

Oya, seperti halnya yang kulakukan setelah nonton film A Star Is Born, aku pun langsung donlot soundtrack film MANTAN MANTEN ini. Ya, lagu “Ikat Aku di Tulang Belikatmu” yang dinyanyikan sama Sal Priadi di film ini emang dalem banget. Bener-bener pas sama filmnya. Kaya mana lagunya, cek di video di bawah ini yah.


Overall, film ini memang bukan film drama percintaan yang sempurna, tapi ceritanya kuat dan ngena banget. Akting Atiqah dan Tutie Kirana bener-bener luar biasa. Jadi, sebelum film ini turun layar, segera tonton ya, Guys!

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada April 7, 2019 inci review, such a simple life

 

Tag: , , , , , , ,